Database
Management System
(DBMS) atau sistem manajemen database dibagi menjadi lima model. Model yang
lebih lama diperkenalkan pada tahun 1960-an,yang bersifat hierarkis dan jaringan. Model yang lebih baru bersifat relasional, berorientasi
objek, dan multidimensional.
Database
Hierarkis
Pada database hierarkis, field atau record diatur dalam kelompok-kelompok yang berhubungan, menyerupai
diagram pohon, dengan record child (level lebih rendah) berada di bawah record parent (level yang lebih tinggi). Database hierarkis merupakan model tertua
dan paling sederhana dari kelima model database. Dalam model database ini
mengakses atau mengupdate data bisa
berlangsung sangat cepat karena hubungan-hubungan sudah ditentukan. Tetapi,
karena struktur harus didefinisikan lebih dahulu, maka hal ini cukup riskan.
Lagipula menambahkan field baru ke
sebuah record database membuat semua
database harus didefinisikan kembali. Karena itulah diperlukan model database
yang baru untuk menunjukkan masalah pengulangan data dan hubungan data yang
kompleks.
Database
Jaringan
Konsep database jaringan mirip dengan
database hierarkis tetapi setiap record
child dapat memiliki lebih dari satu record parent. Selanjutnya setiap record child dapat dimiliki oleh lebih
dari satu record parent. Database
jaringan pada dasarnya digunakan dengan mainframe,
lebih fleksibel dibanding database hierarkis karena ada hubungan yang berbeda
antarcabang data. Akan tetapi strukturnya masih harus didefinisikan lebih
dahulu. Pengguna harus sudah terbiasa dengan struktur database. Lagipula jumlah
hubungan antar-record juga terbatas,
dan untuk menguji sebuah field
seseorang harus mendapatkan kembali semua record.
Database
Relasional
Database Relasional bekerja dengan
menghubungkan data pada files yang
berbeda dengan menggunakan sebuah kunci atau elemen data yang umum.
Cara kerja database relasional:
Elemen-elemen data disimpan dalam tabel lain yang membentuk baris dan kolom.
Dalam model database ini data diatur secara logis, yakni berdasarkan isi.
Masing-masing record dalam tabel
diidentifikasi oleh sebuah field,
kunci primer, yang berisi sebuah nilai unik. Karena itulah data dalam database
relasional dapat muncul dengan cara yang berbeda dari cara ia disimpan secara
fisik pada komputer. Pengguna tidak perlu mengetahui lokasi fisik sebuah record untuk mendapatkan kembali
datanya.
Database
Berorientasi Objek
Model ini menggunakan objek sebagai
perangkat lunak yang ditulis dalam potongan kecil yang dapat digunakan kembali
sebagai elemen dalam file database.
Database berorientasi objek adalah sebuah database multimedia yang bisa
menyimpan lebih banyak tipe data dibanding database relasional. Salah satu
model database berorientasi objek adalah database hypertext atau database web,
yang memuat teks dan dihubungkan ke dokumen lain. Model lainnya adalah
database hypermedia, yang memuat link dan juga grafis, suara, dan video.
Contoh: database DB2, Cloudscape,
Oracle9i dan sebagainya
Database
Multidimensial
Database Multidimensial (MDA) memodelkan
data sebagai fakta, dimensi, atau numerik untuk menganalisis data dalam jumlah
besar, tujuannya adalah untuk mengambil keputusan. Database Multidimensial
menggunakan bentuk kubus untuk merepresentasikan dimensi-dimensi data yang
tersedia bagi seorang pengguna, maksimal empat dimensi.
Contoh:
InterSystem Cache, ContourCube, dan Cognoa PowerPlay
Pengertian Client Server
Client-Server dapat diartikan
sebagai kemampuan komputer untuk meminta layanan (request) data kepada komputer lain. Setiap instance dari komputer yang meminta
layanan disebut sebagai client,
sedangkan setiap instance yang
menyediakan layanan disebut sebagai server.
Data yang diminta oleh client dapat
diambil dari database pada sisi server
yang sering disebut database server,
seperi misalnya MySQL, PostgreSQL, Oracle, atau SQL Server.
Keuntungan dari client server ini lebih cocok diterapkan untuk bisnis kecil. Server database berisi mesin database,
termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger
(yang juga berisi aturan bisnis). Dalam sistem client-server, sebagian besar logika bisnis biasanya diterapkan
dalam database. Server database
manangani :
-
Manajemen data
-
Keamanan
- Query, trigger, prosedur tersimpan
-
Penangan kesalahan
Arsitektur client-server merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban
pemrosesan dari komputer sentral ke computer
client. Ini berarti semakin banyak user
bertambah pada aplikasi client-server,
kinerja server file tidak akan
menurun dengan cepat. Dengan client-server
user dari berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama dengan sedikit
beban pada sebuah mesin tunggal.
Klien-server atau client-server
merupakan sebuah paradigma dalam teknologi informasi yang merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi
ke dalam dua pihak: pihak klien dan pihak server.
Dalam model klien-server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang
terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan
komponen server. Komponen klien juga
sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai back-end.
Komponen klien dari aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan data
dari pengguna. Komponen klien tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan
oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan
mengirimkannya kepada komponen server
yang dijalankan di atas mesin server,
umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki
oleh server. Komponen server akan menerima request dari klien, dan langsung memrosesnya
dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada klien. Klien pun menerima
informasi hasil pemosesan data yang dilakukan server dan menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan
aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna.
Sebuah contoh dari
aplikasi client-server sederhana adalah
aplikasi web yang didesain dengan
menggunakan Active Server Pages (ASP) atau PHP. Skrip PHP atau ASP akan dijalankan di dalam web server (Apache atau Internet
Information Services), sementara skrip
yang berjalan di pihak klien akan dijalankan oleh web browser pada
komputer klien. Klien-server
merupakan penyelesaian masalah pada software
yang menggunakan database sehingga setiap komputer tidak perlu diinstall
database, dengan metode klien-server
database dapat diinstal pada suatu komputer sebagai server dan aplikasinya diinstal pada client.
Skema interaksi clients-server
Perbedaan antara Client-Server dan Peer to Peer
Berdasarkan arsitekturnya, jaringan komputer
dibagi menjadi 2, yaitu client-server dan
peer to peer.
Peer to peer
Pada jaringan ini, tidak ada komputer yang
berfungsi khusus, dan semua komputer dapat berfungsi sebagai client dan server dalam satu saat
bersamaan. Pengguna masing-masing komputer bertanggung jawab terhadap
administrasi resource komputer (dengan
membuat nama user, membuat share, menandai ijin mengakses share tersebut). Tiap-tiap user bertanggung jawab juga mengenal pembackupan data pada komputer. Sayangnya
penempatan resource dapat menjadi
sulit pada network peer to peer yang
mempunyai lebih banyak komputer. Biasanya jaringan ini digunakan untuk
keperluan sharing file atau sumber
daya komputer lain seperti printer, hardisk.
Jaringan peer-to-peer
juga sering disebut dengan workgroup.
karena arti workgroup mempunyai
konotasi yaitu kolaborasi tanpa adanya pusat control (server). Peer-to-peer dibangun hanya membutuhkan
sistem operasi yang terinstall di
dalam komputer dan tersambungnya beberapa komputer secara fisik.
Pada jaringan ini, satu komputer berfungsi
sebagai pusat pelayanan (server) dan komputer yang lain berfungsi meminta
pelayanan (client). Sesuai dengan namanya, client server berarti adanya
pembagia n kerja pengelolaan data antara client dan server. Saat ini, sebagian
besar jaringan menggunakan model client-server.
Kelebihan dan kekurangan
Arsitektur
Jaringan
|
Keuntungan
|
Kekurangan
|
Peer to peer
|
· Lebih
Murah
· Mudah
untuk di setup
· Mudah
dan Murah dalam perawatan
· Tidak
membutuhkan sistem operasi berbasis server
|
·
Setiap user harus mengatur sistem keamanan
setiap komputernya
·
User dapat manjadi bingung karena tidak ada
pusat data yang mengatur
·
Membutuhkan user yang berpengalaman
·
Terbatas untuk 10 komputer atau kurang
|
Client-server
|
|
|
Peer-to-Peer
|
Client-Server
|
|
Ada tidaknya Server
|
Tidak membutuhkan server,
karena setiap komputer sudah berlaku seperti server maupun host
|
Membutuhkan Server
sebagai pusat dari jaringan
|
Maksimal Komputer dalam jaringan
|
10
|
Tergantung settingan
jaringan
|
Sistem Operasi berbasis server
|
Tidak membutuhkan
|
Membutuhkan
|
Pembuatan Jaringan
|
Lebih mudah dan lebih murah pembuatanya serta perawatanya
|
Mahal dan harus mendapatkan perhatian yang lebih dalam
pembuatan serta perawatanya
|
http://belajar-barengan.blogspot.co.id/2012/07/database-model-model-database.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar